RISKESDAS Tahun 2007

    Pada tahun 2007 Badan Litbangkes telah melakukan Riskesdas pertama, meliputi semua indikator kesehatan utama, yaitu status kesehatan (penyebab kematian, angka kesakitan, angka kecelakaan, angka disabilitas, dan status gizi), kesehatan lingkungan (lingkungan fisik), konsumsi rumahtangga, pengetahuan-sikap-perilaku kesehatan (Flu Burung, HIV/AIDS, perilaku higienis, penggunaan tembakau, minum alkohol, aktivitas fisik, perilaku konsumsi makanan) dan berbagai aspek mengenai pelayanan kesehatan (akses, cakupan, mutu layananan, pembiayaan kesehatan). Telah dikumpulkan pula sekitar 33.000 sampel serum, bekuan darah, dan sediaan apus, untuk test-test lanjutan di laboratorium Badan Litbangkes.

    Riset Kesehatan Dasar adalah riset berbasis masyarakat untuk mendapatkan gambaran kesehatan dasar masyarakat, termasuk biomedis yang menggunakan sampel Susenas Kor dan informasinya mewakili tingkat kabupaten/kota, Propinsi dan nasional.

    Prinsip Riskesdas:

  1. Riset berskala nasional, dilaksanakan serentak dalam waktu yang sama, dengan sebagian besar informasi dapat mewakili tingkat kabupaten/kota. Beberapa data yang membutuhkan sampel besar (misalnya angka kematian bayi) yang diharapkan dapat mewakili kabupaten/kota, diharapkan dapat memberi estimasi tingkat Propinsi atau nasional.
  2. Pengembangan indikator Riskesdas didasarkan atas kebutuhan untuk memonitor pencapaian indikator pembangunan kesehatan, seperti Millenium Development Goals (MDGs), Rencana Strategis (Renstra) Depkes, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
  3. Besar sampel yang terintegrasi dengan Susenas (sampel Kor), bila diperlukan, daerah dapat menambah sampel untuk mewakili kecamatan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh daerah.
  4. Pengumpulan data dilakukan secara aterintegrasi antara petugas kesehatan dan petugas statistik setempat yang terlatih, dengan pendampingan teknis dari tim Riskesda.
  5. Data kesehatan berbasis masyarakat dikumpulkan melalui metode wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan spesimen biomedis.
  6. Informasi hasil pengolahan dan analisis data, dapat dimanfaatkan di tingkat nasional, Propinsi dan kabupaten/kota.

    Hasil Riskesdas 2007 telah dimanfaatkan oleh penyelenggara program, terutama di jajaran Kementerian Kesehatan; dan Bappenas, untuk evaluasi program pembangunan kesehatan termasuk pengembangan rencana kebijakan pembangunan kesehatan jangka menengah (RPJMN 2010-2014), dan oleh beberapa kabupaten/kota dalam merencanakan, mengalokasikan anggaran, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi program-program kesehatan berbasis bukti (evidence-based planning). Komposit beberapa indikator Riskesdas 2007 juga telah digunakan sebagai model Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia untuk melihat peringkat Kabupaten/Kota.

 

:: Download

:: Link

http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id

http://www.youtube.com/watch?v=nm5skyS_nrk

Pemanfaatan Data RISKESDAS 2007